Minggu, 30 Oktober 2011

JURNAL HAKIKAT PEMBELAJARAN (kelompok 6)


Tugas Filsafat Pendidikan

HAKIKAT PEMBELAJARAN





                    Kelompok  6(Enam) :
             Anggi Wulan Sari       (409341003)
             Dwi Fitria Wati          (409341011)
             Efrida Wati L.Toruan (409341014)
             Hutri Purnama Sari     (409341026)
             Neni WindaSari          (409341032)
             Yohana F.U Aritonang (409341054)
             Yuna Anggraeni Dly     (409341056)
            
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIMED
2011

HAKIKAT PEMBELAJARAN

Kelompok 6 *)

ABSTRAK
According to paradigm,behavioristik,study is the knowledge transmition from expert to novice,the destiny from study is the important starting in study.Destiny of study:(1)institusional destinhy,(2)kurikuler destiny,(3)instructional destiny.Look from the domain way that have the destiny of study include from;(1)kognitif destiny,includeknowlage,understanding,doing,analition,sintesis,evaluation;(2)psikomotorik destiny,include perception,respon;(3) Afektif destiny,include wanting,politely,karakteristik.
Keywords: institusional destinhy,kurikuler destiny,instructional destiny.kognitif,afektof,and psikomotorik.






Text Box: P E N D A H U L U A N 

Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyakbanyaknya ke kepala siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat induktrinasi, sehingga akan berdampak pada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi,material,fasilitas,perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.Manusia terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa,guru,dan tenaga laiinya,misalnya tenaga laborotorium.Material mliputi buku-buku,papan tulis,dan kapur,fotografi,slide dan film,audio dan video tipe.Fasilitas dan perlengkapan,terdiri dari ruangan kelas,perlengkapan audio visual,juga computer.Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,praktuk,belajar,ujian,dsb.
Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka prinsip media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar yang optimal merupakan salah satu indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas.
 Tujuan pembelajaran merupakan titik awal yang sangat penting dalam proses pembelajaran.Jenjang tujuan pembelajaran.(1)tujuan institusional,(2)tujuan kurikuler,dan (3) tujuan institusional.Dilihat dari kawasan (domain)atau bidang yang dicakup tujuan pembelajaran terdiri dari:(1)tujuan kognitif,meliputi pemahaman,pengetahuan,penerapan,analisis,sintesis,dan evaluasi;(2)tujuan psikomotorik,meliputi persepsi,kesiapan,respon terbimbing,dan adaptasi;serta (3)tujuan afektif meliputi penerimaan,penghargaan,karakteristik,dan pengorganisasian.
Ada 3 ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu:
1.      Rencana ,ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsure-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2.      Kesalingtergantungan (interdependence), anatara unsure-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap  unsure bersifat  esensial  dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran
Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami (natural).
Text Box: P E M B A H A S A N 


1.Pengertiam Pembelajaran
            Seseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya dari tidak dapat mengetik menjadi dapat mengetik, dari tidak dapat mengoperasikan computer menjadi dapat dan mahir mengoperasiakn computer dan sebagainya.
            Tidak semua perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai hasil belajar. Ada beberapa perubahan yang terjadi pada seorang anak yang bukan karena belajar. Misalnya, seorang anak dari tidak dapat tengkurap menjadi dapat tengkurap, dari tidak dapat berdiri menjadi dapat berdiri, dari tidak dapat duduk menjadi dapat duduk. Perubahan-perubahan seperti yang dimaksud ini terjadi bukan karena belajar melainkan karena kematangan. Disamping itu, perubahan yang tidak dapat digolongkan sebagai perubahan yang terjadi karena belajar adalah perubahan yang trdapat pada diri seseorang yang sangat singkat, dan kemudian segera menghilang. Misalnya seseorang yang secara kebetulan dapat memperbaiki pessawat televisi, Tetapi ketika harus mengerjakan hal tersebut sekali lagi tidak dapat. Orang tersebut sebenarnya belum belajar hal yang berhubungan dengan kecakapan dalam bidang tersebut. Satu hal lagi yang penting disebutkan, yairu perubahan sebagai hasi belajar itu dapat diperoleh karena individu yang bersangkutan berusaha untuk itu.
            Winkel (1989) mengemukakan bahwa belajar adalah sebagai suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalan interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai serta sikap. Perubahan-perubahan itu secara bersifat secara relative menetap (konsisten) dan berbekas. Belajar adlah suatu proses  mental yang terjadi melalui pengalaman-pengalaman belajar yang didapat oleh orang yang belajar dan melalui reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana dia berada, sehingga terjadi perubahan perilaku di dalam diri orang/individu yang belajar. Perubahan-perubahan yang dimaksudkan adalah bersifat positif atau leih baik dari sebelumnya.
Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian,jadi mengandung pengertian yang lebih luas sedangkan latihan (training)lebih menekankan pada pembentukan ketrampilan(skill).Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan sekolah,sedangkan penggunaan latihan umumnya dilaksanakam dalam lingkungan industry.Kedua istilah itu jelas berbeda.Namun demikian,Pendidikan kepribadian saja tentu kurang lengkap.Para siswa perlu juga perlu memiliki ketrampilan.Dengan ketrampilan itu dia dapat bekerja,berproduksi dan menghasilkan hal-hal untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.Jadi perbedaan diantara kedua istilah itu hendaknya tidak dipertetntangkan sedemikian rupa,tetapi perlu dipadukan dalam suatu sisyem proses,yang kita sebut dengan “pengajaran”(instruction).Yang dimaksud dengan “instruction”dalam hal ini adalah a goal-directed teaching process which is more or less pre-planned.Dalam pengajaran perumusan tujuan adalah yang utama dan setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencpai tujuan yang telah ditetapkan.Untuk itu,proses pengajaran harus di rencanakan.Ketercapaian tujuan dapat dicek atau dikontrol sejauh mana tujuan itu telah tercapai.Itu sebabnya,suatu system pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahap,yakni tahap analisi (menentukan dan merumuskan tujuan),tahap sintesis (perencanaan proses yang akan ditempuh),dan tahap evaluasi (mentes tahap pertama dan kedua)
            Teknologi pendidikan terdiri dari dua istilah yang mengandung pengertian sendiri.Teknologi adalah aplikasi kreatif daripada ilmu pengetahuan (science) untuk maksus-maksud industry  atau sesuatu yang praktis.Ilmu pengetahuan (science) adalah suatu body of know-ledge tang telah diuji,yang dapat diekspresikan dalam bentuk perangkat prinsip-prinsip umum.Teknologi pendidikan telah banyak digunakan dalam konteks.Dapat berarti meliputi semua kegiatan inovasi pendidikan,tetapi dapat juga tidak atau bukan sesuatu yang baru.Karena itu istilah teknologi pendidikan mnegndung kontroversi.Timbulnya kontoversi ini bersumber dari perbedaan konsep tentang teknologi yang diterapkan berbagai kalangan masyarakat yang berbeda-beda,dan adanya perbedaan konsep tentang kependidikan dalam masyarakat yang berbeda-beda.Perbedaan padangan dalam tujuan pendidikan dan daerah-daerah kegiatan manusian,baik dalam artian filosofil maupun dalam artian praktis,telah menyebabkan konflik dalam teknologi pendidikan.
            Konsep teknologi dapat dipandang sebagai proses atau sebagai produk.Konsep dalam artian proses memandang teknologi sebagain suatu yang diperbuat,yakni sesuatu yang di[erbuat oleh manusia dengan menggunakan apa-apa yang merka ketahui dan merekan mengerjakannnya secara kreatif,sedangkan teknologi sebagai produk adalah sesuatu yang ada,yang dapat dilihat,diraba,dan diukur.Dalam artian ini kita mengenal teknologi tinggi,teknologi menengah,dan teknologi rendah
kejujuran dan ketulusan dari pendidik.
2.Tujuan Pembelajaran Dan Teori-Teori Pembelajaran
            Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi,material,fasilitas,perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan titik awal yang sangat penting dalam proses pembelajaran.Jenjang tujuan pembelajaran.(1)tujuan institusional,(2)tujuan kurikuler,dan (3) tujuan institusional.Dilihat dari kawasan (domain)atau bidang yang dicakup tujuan pembelajaran terdiri dari:(1)tujuan kognitif,meliputi pemahaman,pengetahuan,penerapan,analisis,sintesis,dan evaluasi;(2)tujuan psikomotorik,meliputi persepsi,kesiapan,respon terbimbing,dan adaptasi; serta (3) tujuan afektif meliputi penerimaan,penghargaan,karakteristik,dan pengorganisasian.Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan peserta didk.








Gambar Identifikasi tujuan Pembelajaran
   TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
            Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa tanf berbeda,tetapi terdapat hubungab yang erat,bahkan terjadi kaitan interksi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain.
Banyak ahli yang telah merumuskan pengertian mengajar berdasarkan pandangannya masing-masing memiliki kebaikan dan kelemahan.Berbagai rumusan yang ada pada dasarnya berlandaskan pada teori tertentu.
a.      Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa di sekolah
Rumusan ini sesuai dengan pendapat dalam teori pendidikan yang mementingkan mata ajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik.Dalam rumusan tersebut terkandung konsep-konsep,sebagai berikut:
1)      Pembelajaran merupakan persiapan masa depan
Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh orang tua.Mereka yang dianggap paling mengetahui apa dan bagaimana kehidupan itu.Itu sebabnya,orang tua berkewajiban menentukan akan dijadikan apa peserta didik.Sekolah berfungsi mempersiapkan mereka agar mampu hidup dalam masyrakat yang akan datang.
2)      Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan
Penyampaian pengetahuan dilaksanakan dengan menggunakan metode imposisi,dengan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa.Umumnya guru mernggunakan metode”formal step”dari J.Herbart berdasarkan asa asosiasi dan reproduksi atas tanggapan/kesan.Cara penyampaian pengetahuan tersebut berdasarkan ajaran dalam psikosial asosiasi.
3)      Tinjauan utama pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan
Pengetahuan sanagat penting bagi manusia.Brangsiapa menguasai ilmu pengetahuan,maka dia dapat berkuasa:”knowledge is power”.Pengetahuan bersumber dari perangkat mata ajaran yang disampaikan disekolah.Para pakar yang mendukung teori ini berpendapat,bahwa mata  ajaran berasal dari poengalaman-pengalaman orang tua,masa lampau yang berlangsung sepanjang kehidupan manusia.Pengalaman-pengalaman itu diselidiki,disusun secara sistematis dan logis,sehingga tercipta yang kita sebut mata ajaran(H.Alberty.1953).Mata ajaran-mata ajaran itu diuraikan,disusn dan dimuat dalam buku pelajaran dan berbagai referensi lainnya.
4)      Guru dipandang sebagai orang yang berkuasa
Peranan guru sangat  dominan.Dia menentukan segala hal yang dianggap tepat untuk disajikan kepada para siswanya.Guru dipandang sebagai orang yang serba mengetahui,berarti guru adalah yang paling pandai.Dia mempersiapkan tugas-tugas,memberikan latihan-latihan dan menentukan peraturan dan kemajuan setiap siswa.
5)      Siswa selalu bersikap dan bertindak pasif
Siswa dianggap sebagai tong kosong,belum mengetahui apa-apa.Dia hanya menerima apa yang dfiberikan oleh gurunya.Siswa bersikap sebagai pendengar,pengikut,pelaksana tugas.Kebutuhan,minat,tujuan,abilitas,dan lain-lain yang dimiliki oleh siswa diabaikan dan tidak  mendapat perhatian guru.

6)      Kegiatan pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas
Pembelajaran dilakasanakan dalam batas-batas ruangan kelas saja,sedangkan pembelajaran diluar kelas tak oernah dilakukan.tembok sekolah menjadi benteng yang kuat ,embatasi hubungan dengan kehidupan masyrakat.

b.      Mengajar adalah Mewaariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan Sekolah
Rumusan ini bersifat lebih umum bila dibandingkan dengan sifat yang pertama,namun diantara keduanya memiliki pola pikiran yang seirama.
Implikasinya dari rumusan ini adalah sebagai berikut:
1)      Pembelajaran bertujuan memebentuk manusia berbudaya
Peserta didik hidup dalam pola kebudayaan masyarakatnya.Manusia berbudaya adalah manusia yang mampu hidup dalam pola tersebut.Peserta didik diajar memiliki kemampuan dan kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya masyarakatnya itu.
2)      Pembelajara berti suatu proses pewarisan.
Para siswa dipandang sebagai keturunan orang tua dan orang tua adalah neneknya dst,demikian terjadi proses turun temurun.Dengan sendirinya apa yang dimiliki oleh nenek moyang pada masa lampau itu diturunkan pada turunan berikutnya.Upaya pewarisan itu dilakukjan melalui berbagai prosedur:pengajaran,media,hubungan pribadi dsb.Bila dilakukan melalui pengajaran maka proses yang telah dikemukakan dalam perumusan pertama berlaku dan dilakasanakan dengan teknik yang sama.
3)      Bahan Belajar Bersumber dari Kebudayaan
Yang termasuk kebudayaan adalah kebiasaan orang berpikir dan dan berbuat seperti :kehidupan keluarga,cara menyediakan makan,bahasa,kepercayaan keagamaan dan bentuk ekspresi seni.Kebudayaan merupakan kumpulan daripada warisan social dalam masyarakat.Berdasarkan pengertian ini,kebudayaan itu bersifat non-material,dan bersifat abstrak,ada dalam jiwa dan kepribadian manusia.Benda-benda bersifat material sesungguhnya adalah hasil dari ketrampilan manusia.
4)      Siswa sebagai generasi muda ahli waris kebudayaan
Generasi muda berfungsi sebgai penerus.Mereka perlu dipersiapkan sedemikian rupa agar benar-benar siap melanjutkan hasil kerja yang telah dicapai oleh generasi yang ada sekarang.Kebudayaan yang diwariskan kepoada mereka harus dikuasai dan dikembangkan,sehingga mereka menjadi warga masyrakat yang lebih berbudaya.Dalam hal ini diakui bahwa anak sedang berada dalam taraf perkembangan dan menuju ketingkatan yang klebih dewasa,dalam arti,menjadi manusia yang berbudaya.Mereka harus mampu memnfaatkan teklnologi,sebgai aspek kebudayaan,untuk kehidupannya,serta mampu mengadakan penemuan-penemuan baru,menegmbangkan kebudayaan yang telah ada.

c.       Pembelajaran adalah Upaya Mengorganisasi Lingkungan untuk Menciptakan Kondisi Belajar bagi Peserta Didik
Rumusan ini dianggap lebih maju dibandingkan dengan riumusan terdahulu,sebab lebih menitikberatkan pada unsure peserta didik,lingkungan,dan proses belajar.Perumusan ini sejalan dengan pendapat dari Mc.Donald,yang mengemukakan sebagai berikut:
“Educational,in the used here,is a process or an activity which is directed at producing desirable vhanges in the behavior of human beings (Mc.Donald,1959)”,Artinya pendidikan adalah suatu proses atau kefiatan yang bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku manusia.
Implikasi dari poengertian tersebut ialah sebagai berikut:
1)      Pendidikan bertujuan mengembangkan atau tingkah laku peserta didik
Pribadi adalah suatu system yang bersifat unik,terintegrasi dan teriorganisasi yang meliputi semua tingkah laku individu.Pada hakikatnya pribadi tidak lain daripada tingkah laku itu sendiri.Keopribadian mempunyai cirri-ciri (1).Berkembang secara berkelanjutan sepanjang hidup manusia,(2). Pola organisasi kepribadian berbeda untuk setiap orang dan bersifat unik,(3). Kepribadian bersifat dinamis,terus berubah melalui cara-cara tertentu.Tingkah laku manusia memiliki dua aspek,yakni (1). Aspek objektif,yang bersifat structural,yakni aspek jasmaniah,(2). Aspek sebjektif,yang bersifat fungsional,yakni aspek rohaniah.
2)      Kegiatan Pembelajaran berupa perorganisasian lingkungan
Perkembangan tingkah laku seseorang adalah berkat pengaruh lingkungan.Lingkungan kita artikan secara luas,yang terdiri dari lingkungan alam dan lingkungan social.Lingkungan social sering lebih berpengaruh terhadap tyingkah laku seseorang. Melalui interaksi antara individu dan lingkungannya,maka siswa memperoleh pengalaman,yang pada gilirannya berpengaruh terhadap perkembngan tingkah lakunya.Hal ini sesuai dengan pendapat bahawa pendidikan adalah suatu proses sosialisasi di mana anak didik disiapkan sesuai norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sekitarnya.
Sekolah berfungsi menyediakan lingkungan yang dibutuhkan bagi perkembangan tingkah laku siswa,antara lain menyiapkan program belajar,bahan pelajaran,metode mengajar,alat mengajar dll.Selain dari itu,pribadi guru sendiri,suasana klelas,kelompok siswa,lingkungan diluar sekolah,semua menjadi lingkungan belajar yang bermakna bagi perkembangan siswa.
3)      Peserta Didik sebagai suatu organism yang hidup
Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang,misalnya:kebutuhan,minat,tujuan,abilitas,intelegensi,emosi dll.Tiap individu peserta didik mampu berkembang menurut pola dan caranya sendiri.Mereka dapat melakukan berbagai aktivitas dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya.
Aktivitas beljar sesungguhnya bersumber dari dalam diri peserta didik.Guru berkewajiban menyediakan lingkungan yang serasi agar agar aktivitas itu menuju kearah tujuan yang diinginkan.Dlam hal ini guru bertindak sebagai organisator baelajar bagi siswa yang potensi itu,sehingga  tercapai tujuan poembelajaran secara optimal.
3.Ciri-ciri Pembelajaran dan Unsur Pembelajaran
Ada 3 ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu:
1.      Rencana ,ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsure-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2.      Kesalingtergantungan (interdependence), anatara unsure-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap  unsure bersifat  esensial  dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran
3.      Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami (natural). Sistem yang  dibuat manusia seperti: sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami  seperti: sistem ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasikan tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang membuat rencana untuk memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.

   UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN
Unsur-unsur  minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa/peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk sebagi unsure sistem pembelajaran, fungsinya  dapat digantikan atau dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku,slide,teks yang deprogram dan sebagainya. Namun seorang kepala  sekolah  dapat menjadi salah satu unsure sistem pembelajaran, karena berkaitan dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

   UNSUR DINAMIS PEMBELAJARAN  PADA DIRI GURU
a.    Motivasi membelajarkan siswa
Guru harus memiliki  motivasi untuk  membelajarkan siswa. Motivasi itu sebaiknya timbul dari kesadaran yang  tinggi untuk mendidik  peserta didik menjadi warga Negara  yang  baik. Jadi, guru memiliki hasrat untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu. Namun, diakui bahwa motivasi membelajarkan itu sering timbul karena insentif yang diberikan, sehingga guru melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Kedua  jenis motivasi itu diperlukan untuk membelajarkan siswa.
b.   Kondisi  guru siap membelajarkan  siswa
Guru  perlu memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran ,disamping kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan. Kemempuan  dalam proses pembelajaran sering disebut kemampuan professional. Guru perlu berupa meningkatkan kemempuan-kemampuan tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi siap untuk membelajarkan siswa.

   UNSUR PEMBELAJARAN KONKRUEN DENGAN UNSUR BELAJAR
a.       Motivasi  belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk mendorong  motivasi dengan berbagi upaya  pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka memotivasi siswa agar belajar, ialah:
1.      Prinsip kebermaknaan; siswa termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang bermakna baginya
2.      Prasyarat; siswa lebih suka mempelajari  sesuatu yang baru jika dia memiliki pengalaman prasyarat
3.      Model; siswa lebih suka memperoleh tingkah laku baru bila disajikan dengan suatu model perilaku yang dapat diamati dan ditiru
4.      Komunikasi terbuka; siswa lebih suka belajar bila penyajian ditata agar upaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pendapat siswa
5.      Daya tarik; siswa lebih suka belajar bila perhatiannya tertarik  oleh penyajian  yang menyenangkan/ menarik
6.      Aktif dalam latihan; siswa lebih senang belajar bila dia dapat berperan aktif dalam latihan/praktik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
7.      Latihan yang terbagi; siswa lebih suka belajar latihan dilaksanakan dalam jangka waktu yang pendek
8.      Tekanan instruksional; siswa lebih suka belajar bila tekanan/kewajiban dalam pembelajaran  dimulai dari yang kuat tetapi lambat laun semakin melemah
9.      Keadaan yang menyenangkan ; siswa lebih suka belajr terus bila kondisi-kondisi pembelajaran menyenangkan baginya
b.      Sumber –sumber yang digunakan  sebagia bahan belajar terdapat pada:
1.      Buku pelajaran yang  sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu. Bahan-bahan tersebut dapat berupa sumber pokok dan sumber pelengkap. Pemilihan buku-buku sumber telah ditetepkan dalam pedoman kurikulum dan berdasarkan pilihan guru  berdasarkan pertimbangan tertentu. Buku-buku tersebut mungkin telah tersedia di perpustakaan sekolah atau dibeli dipasar buku
2.      Pribadi  guru sendiri pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Itu sebabnya, guru-guru senantiasa diminta agar terus belajar untuk memperkaya dan memperluas serta mendalami ilmu pengetahuan, sehingga pada waktunya dapat dimanfaatkan sebagi sumber bahan belajar yang berdayaguna bagi kepentingan proses belajar siswa
3.      Sumber masyarakat, juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan belajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam masyarakat berupa objek, kejadian dan peninggalan sejarah. Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan belajar. Untuk itu, guru perlu menyiapkan program pembelajaran dalam upaya memenfaatkan masyarakat sebagai sumber bahan belajar bagi siswanya.

c.       Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri dan bantuan orang tua. Namun, harus dipertimbangkan kesesuaian alat bantu belajar itu dengan tujuan belajar, kemampuan siswa sendiri, bahan yang dipelajari, dan ketersediaannya disekolah. Prinsip kesesuaian  ini perlu diperhatikqan karena sering terjadi pemilihan dan  penggunaan suatu alat bantu belajar itu sendiri, dan ternyata tidak banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. Prosedur yang dapat ditempuh, adalah:

1.      Memilih  dan menggunakan alat bantu an yang tersedia disekolah  sesuai dengan rencana pembelajaran
2.      Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantu yang diperlukannya, berdasarkan petunjuk dan bantuan guru
3.      Membeli di pasaran bebas seandainya alat-alat yang diperlukan itu ada dipasaran dan cocok untuk kegiatan belajar yang akan dilakukan

d.      Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang efektif, guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya, sebagai berikut:
1.   Sikap guru sendiri terhadap pembelajaran dikelas. Guru diharapkan bersikap menunjang, membantu, adil, dan terbuka dalam kelas. Sikap-sikap tersebut pada gilirannya akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan menggairahkan serta menciptakan antusiasme terhadap pelajaran yang sedang diberikan
2.   Perlu adanya kesadaran yang tinggi dikalangan siswa untuk membina disiplin dan tata tertib yang baik dalam kelas. Suasana yang disiplin ini juga ditentukan oleh perilaku guru, kemampuan guru memberikan pengajaran, serta suasana dalam diri siswa sendiri
3.   Guru dan siswa berupaya menciptakan hubungan dan kerja sama yang serasi, selaras dan seimbang dalam kelas, yangdijiwai oleh rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Rasa tenggang rasa dan tanggung jawab untuk kepentingan bersama ternyata lebih efektif di bandingkan dengan suasana dengan persaingan, berusaha untuk kepentingan sendiri, dan pergaulan guru siswa yang renggang dan kaku.

e.       Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu diberikan binaan. Pembinaan kesehatan, penyesuaian bahan belajar dengan tingkat kecerdasan siswa, memperhatikan tingkat kesiapan belajar yang tepat waktunya, penyesuaian bahan belajar  dengan kemampuan dan bakatnya, dan memberikan pengalaman-pengalaman perekuisit, semua kondisi itu perlu terus dikontrol oleh guru. Sediakan waktu yang khusus untuk mengenal dan mengetahui dengan saksama semua kondisi subjek belajar. Bila diketahui terdapat ketakseimbangan dan gangguan  pada kondisi meraka, maka guru perlu segera melakukan upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar